JAKARTA - KPERS, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika di Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) Abdul Kadir Jailani menyampaikan arahan pers dan terlibat langsung dalam persiapan agenda APEC 2025 di Gyeongju, Republik Korea.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia- Pacific Economic Coorperation (APEC) mencamtumkan kesepakatan dalam deklarasi Gyeongju bahwa perdagangan dan investasi harus dikembangkan dengan cara yang memberikan manfaat bagi semua pihak.
Para pemimpin 21 Negara anggota APEC, bertemu selama dua hari membahas dan memperdalam kerjasama ekonomi guna menghadapi dinamika lingkungan global yang terus berkembang di kawasan Asia- Pasifik.
Berikut daftar anggota APEC:
Amerika Serikat, China, Jepang, Rusia, Kanada, Australia, Brunei Darussalam, Chili, Tiongkok, Hongkong, Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, Meksico, Selandia Baru, Papua Nugini, Perusahaan, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam.
APEC berdiri tahun 1989 di prakarsai oleh Australia dan Jepang serta di dukung kuat oleh Indonesia.
Pandangan para pemimpin akan pecapaian tentang perdagangan bebas menjadi perhatian utama, dipengaruhi oleh kembalinya pemerintahan Donald Trump di Amerika Serikat dengan kebijakan " America First" serta perang dagang antara Amerika dengan Beijing.
Beberapa tahun terakhir, sebagian besar negara anggota APEC mendukung tatanan perdagangan bebas berbasis organisasi perdagangan dunia (WTO) dalam deklarasi bersama mereka. Namun, deklarasi tahun ini menunjukkan bahwa rujukan terhadap sistem WTO telah dihapus.
Antara tahun 2021 hingga 2024, seluruh deklarasi KTT APEC selalu mencantumkan sistem perdagangan multilateral berbasis aturan dengan WTO "sebagai intinya", yang pertama kali muncul dalam deklarasi tahun 2021, setelah berakhirnya masa jabatan pertama Trump.
Deklarasi para pemimpin APEC hanya dapat diadopsi berdasarkan konsensus penuh, artinya harus ada dukungan dari setiap anggota ekonomi tanpa terkecuali.
Selain isu perdagangan, Deklarasi Gyeongju juga menekankan kemajuan teknologi yang didorong oleh kecerdasan buatan (AI) serta perubahan demografis- dua inisiatif utama yang diusung Korea Selatan sebagai tuan rumah tahun 2025 ini.
Untuk pertama kalinya, deklarasi APEC mengakui industri budaya dan kreatif sebagai pendorong pertumbuhan baru bagi kawasan Asia- Pasifik.
(Jung)
Komentar