Komentar
SANGGAU - KPERS, Penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) solar bersubsidi di beberapa Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum ( SPBU) melampaui harga eceran tertinggi (HET) terjadi di Kabupaten Sanggau (23/9) tepatnya di SPBU No. 64.785.15 Balai Blungai Kecamatan Toba.
Tindakan yang merugikan konsumen dan pemerintah ini diduga merupakan pembiaran oleh aparat penegak hukum (APH) dan pihak PT.Pertamina.
Seorang pengantri menyebutkan, harga solar di SPBU No.64.785.15 Blungai Rp.10.500,-per liter.
Harga ini jauh melampaui harga yang ditetapkan pemerintah Rp.6.800,-perliter.
Menyikapi persoalan penjualan barang bersubsidi diatas HET ini, Parulian, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) "Rakyat Menanti Keadilan", mendesak agar pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan kepada pihak pengelola dan kepada PT.Pertamina.
Menurut Parulian, Pertamina diduga kuat mengetahui kenaikan harga yang merugikan masyarakat dan negara itu.
Modus pengantri yang melayani masyarakat pedalaman menggunakan barkot di duga kuat menyeludupkan minyak solar bersubsidi masuk ke sektor perusahaan perkebunan dan pertambangan demi mendapatkan keuntungan tanpa mempertimbangkan resiko dan aturan.
(Tim)