Dosen dan Mahasiswa Untan Sukses Jadikan Tempurung Buah Karet Jadi Filter Masker

Dosen dan Mahasiswa Untan Sukses Jadikan Tempurung Buah Karet Jadi Filter Masker

Penyerahan cindramata dari dosen Fakultas Kedokteran Untan ke perwakilan Desa Ratu Sepudak Sambas
Pontianak – Selama ini tempurung buah karet terbuang begitu saja. Di tangan dosen dan mahasiswa Universitas Tanjungpura (Untan) justru sukses menjadikan tempurung itu menjadi filter masker. Hal ini mereka praktikkan dalam program PKM Bina Desa Mitra Fakultas Kedokteran untan di Desa Ratu Sepudak Sambas, 30 Oktober 2021 lalu.

“Pandemi belum berakhir, masker tetap wajib dipakai. Terkait masker perlu filter di dalamnya. Filter tersebut harus bisa menangkal masuknya virus lewat saluran pernapasan. Limbah tempurung buah karet yang sudah diolah dinilai tepat sebagai filter masker,” kata Ketua Tim PKM Fakultas Kedokteran Untan, Rafika Sari M.Farm Apt, Sabtu (6/11/2021).

Dijelaskan Rafika, dengan adanya filter masker dari tempurung buah karet ini akan menambah efektivitas daya tangkal mencegah Covid 19. Tak hanya sekadar mengolah tempurung buah karet itu, pihaknya juga mengajarkan masyarakat cara membuat maskernya menggunakan mesin jahit.

Program PKM ini diikuti 30 peserta dari warga Ratu Sepudak. Desa ini terletak tidak jauh dari perbatasan RI dengan Sarawak Malaysia. Para peserta kebanyakan dari kelompok penjahit dan petani karet. PKM ini merupakan kegiatan Tahun I dari Rencana III.

Ditambahkan Pratiwi Apridamayanti MSc Apt yang juga peserta PKM, pemanfaatan dan pengolahan limbah tempurung buah karet menjadi filter masker kain hal baru. Selama ini, kebanyakan masker tak menggunakan filter. Hanya dari kain saja.

Suasana pelatihan pembuatan masker
“Dengan filter dari limbah tempurung karet jauh lebih efektif dalam perlindungan dari Covid 19. Kita juga praktik membuat pola masker kain. Kita mendatangkan pengusaha konveksi yaitu Bapak Dedi beserta istri. Mereka mengajarkan ke warga Desa Ratu Sepudak cara menjahit masker yang benar,” ungkap Pratiwi.

PKM ini dihadiri oleh Kepala Sesi Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Sambas, Juliani dan Kepala Dusun Desa Ratu Sepudak, Muhkarti. Pelaksanaan ini mengikuti protokol kesehatan di mana peserta dalam kondisi sehat tanpa gejala penyakit serta dilakukan pemeriksaan suhu tubuh sebelum mengikuti kegiatan.


Kegiatan ditutup dengan penyerahan barang-barang kebutuhan mitra penjahit serta barang-barang kebutuhan mitra petani karet. Kemudian, penyerahan plakat dan kenang-kenangan kepada kepala dusun, narasumber serta seluruh peserta. Selain itu peserta juga diajarkan bagaimana menjual produk mereka melalui media sosial baik itu Instagram tiktok dan facebook. (ros)