Penyerahan cindramata dari dosen Fakultas Kedokteran Untan ke perwakilan Desa Ratu Sepudak Sambas |
“Pandemi
belum berakhir, masker tetap wajib dipakai. Terkait masker perlu filter di
dalamnya. Filter tersebut harus bisa menangkal masuknya virus lewat saluran
pernapasan. Limbah tempurung buah karet yang sudah diolah dinilai tepat sebagai
filter masker,” kata Ketua Tim PKM Fakultas Kedokteran Untan, Rafika Sari
M.Farm Apt, Sabtu (6/11/2021).
Dijelaskan
Rafika, dengan adanya filter masker dari tempurung buah karet ini akan menambah
efektivitas daya tangkal mencegah Covid 19. Tak hanya sekadar mengolah tempurung
buah karet itu, pihaknya juga mengajarkan masyarakat cara membuat maskernya
menggunakan mesin jahit.
Program PKM
ini diikuti 30 peserta dari warga Ratu Sepudak. Desa ini terletak tidak jauh
dari perbatasan RI dengan Sarawak Malaysia. Para peserta kebanyakan dari kelompok
penjahit dan petani karet. PKM ini merupakan kegiatan Tahun I dari Rencana III.
Ditambahkan
Pratiwi Apridamayanti MSc Apt yang juga peserta PKM, pemanfaatan dan pengolahan limbah tempurung buah karet menjadi filter
masker kain hal baru. Selama
ini, kebanyakan masker tak menggunakan filter. Hanya dari kain saja.
“Dengan
filter dari limbah tempurung karet jauh lebih efektif
dalam perlindungan dari
Covid 19. Kita juga praktik membuat pola masker
kain. Kita mendatangkan
pengusaha konveksi yaitu Bapak Dedi beserta istri. Mereka mengajarkan ke warga Desa Ratu
Sepudak cara menjahit masker yang benar,” ungkap Pratiwi.Suasana pelatihan pembuatan masker
PKM ini dihadiri oleh Kepala Sesi Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Sambas, Juliani dan Kepala Dusun
Desa Ratu Sepudak, Muhkarti. Pelaksanaan ini mengikuti protokol kesehatan di mana peserta dalam
kondisi sehat tanpa gejala penyakit serta dilakukan pemeriksaan suhu tubuh
sebelum mengikuti kegiatan.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan barang-barang kebutuhan mitra penjahit serta barang-barang kebutuhan mitra petani karet. Kemudian, penyerahan plakat dan kenang-kenangan kepada kepala dusun, narasumber serta seluruh peserta. Selain itu peserta juga diajarkan bagaimana menjual produk mereka melalui media sosial baik itu Instagram tiktok dan facebook. (ros)