Dosen Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi UNU Kalbar dan peserta usai mengikuti PKM di Ponpes Darut Tolibin Desa Peniraman |
Pontianak – Salah satu tugas utama dosen, Pengabdian Kepala
Masyarakat (PKM). Untuk mewujudkan tugas utama itu, Program Studi (Prodi)
Manajemen Fakultas Ekonomi UNU Kalbar melaksanakan PKM di Pondok Pesantren
Darut Tolibin Desa Peniraman Kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah, 11
September 2020.
“Tugas dosen tidak hanya mengajar di kelas, melainkan harus
mengabdi pada masyarakat. Selain itu, melakukan penelitian. Kedatangan kami
kali ini dalam rangka menjalankan amanat sebagai dosen, melakukan Pengabdian
Kepada Masyarakat,” kata Ketua Prodi Manajemen UNU Kalbar, Ahmadi SE ME di
hadapan santri, pengajar serta warga di Pondok Pesantren Darut Tolibin Desa
Peniraman, Jumat (11/9/2020).
Dalam PKM itu hampir seluruh dosen tetap Prodi Manajemen,
hadir. Di antaranya Mazayatul Mufrihah yang juga Dekan Fakultas Ekonomi, Efa
Irdhayanti, dan Sy. M. Syaifuddin. PKM ini pertama kali dilaksanakan Prodi
Manjemen di tahun 2020. Tidak kurang 44 peserta mengikuti PKM yang dimulai dari
pukul 09.00 sampai 11.30 WIB itu.
Peserta PKM kali adalah mahasiswa baru UNU Kalbar tahun
2020. Mereka terdiri dari santri, tenaga pengajar dan warga sekitar Peniraman. Karena
mereka mahasiswa baru, PKM lebih menitikberatkan cara mengajarkan perkuliahan
jarak jauh (PJJ). Pandemi covid 19 mengharuskan seluruh perkuliahan menggunakan
daring atau internet. Karena PJJ, mau tidak mau mahasiswa harus paham betul
cara mengikuti kuliah secara daring. Modalnya harus punya handphone atau laptop
serta jaringan internet. Selebihnya, penguasaan aplikasi untuk PJJ itu sendiri.
Dalam PKM itu didahului dengan sambutan dari Dekan Fakultas
Ekonomi, Mayazatul Mufrihah. Dia berpesan, kuliah di masa pandemi memang
berbeda bila dibandingkan masa normal. Sepenuhnya menggunakan daring. “Kalian
mesti mempersiapkan diri sebaik mungkin menghadapi kuliah PJJ ini. Siapkan
handphone dan kuota internet, tanpa itu sangat susah bisa kuliah secara daring,”
kata Maza-sapaan akrabnya.
“Walaupun kuliah secara daring, tidak akan mengurangi ilmu
yang akan diberikan oleh dosen. Asal kalian benar-benar niat untuk kuliah.
Kalau kalian hanya iseng-iseng kuliah, walau kuliahnya bolak-balik di kampus,
pasti sulit menyerap ilmu dari dosen. Untuk itu, kuliah secara serius. Niatkan
untuk menutut ilmu yang nantinya bisa membawa perubahan hidup lebih baik untuk
diri sendiri, keluarga, dan masyarakat,” nasihat Maza.
Giliran Ketua Prodi Manajemen, Ahmadi menyampaikan materi.
Dia menyampaikan tutorial kuliah jarak jauh yang sepenuhnya menggunakan
handphone dan internet. “Ada beberapa aplikasi yang bisa ditawarkan untuk PJJ.
Biasanya dosen menggunakan aplikasi google meet yang jauh lebih mudah dan
gampang dibandingkan aplikasi seperti zoom, google classroom, dan aplikasi lain,”
jelasnya.
Selain mengajarkan aplikasi google meet, Ahmadi juga
mengajarkan google drive dan google form. Semua itu sangat diperlukan saat
perkuliahan daring. Google form biasa digunakan oleh dosen untuk mengabsen
mahasiswa. Dengan google form ini, tidak ada lagi istilah “titip DHK” atau
diwakilkan. Semua bisa dimonitor dan tidak bisa dibohongi.
Setelah Ahmadi, giliran Rosadi memberikan materi. Selain
dosen, Rosadi adalah Ketua Youtuber Kalbar Club (YKC). Dengan aplikasi youtube,
banyak dosen memanfaatkannya untuk pembelajaran. Banyak tugas dari dosen
meminta mahasiswa membuat video. Kenapa? Karena youtube adalah aplikasi paling
digemari oleh masyarakat saat ini.
“Coba kalian perhatikan orang nongkrong apakah di warung
kopi atau di kafe, hanya dua aplikasi yang biasa dibukanya, main games dan
youtube. Betul ndak?” tanya Rosadi di hadapan peserta PKM. Semua menjawab,
betul.
Rosadi menyarankan, seluruh mahasiswa harus memiliki channel
di youtube. Selain menjadi media pembelajaran, youtube juga bisa menjadi
alternatif pekerjaan. Dari youtube bisa menghasilkan uang. “Anak milenial
seperti kalian wajib memiliki akun youtube. Ekspresikan segala hobi dan
kehebatan yang kalian miliki lewat youtube agar bisa menjadi inspirasi banyak
orang,” sarannya.
Giliran dosen Efa Irdhayanti memberikan materi. Ia melakukan
ice breaking dengan membuat kuis menggunakan aplikasi Kahoot. Suasana PKM menjadi
lebih semarak. Dengan aplikasi Kahoot seluruh peserta PKM menjadi lebih aktif
dan meriah. Apalagi di akhirnya, ada pemenang kuis yang mendapatkan hadiahnya.
Aplikasi Kahoot boleh diterapkan oleh setiap dosen untuk menghangatkan suasana
kelas.
Terakhir giliran Syarif Muhammad Syaifuddin. Kebetulan salah
satu keahlian beliau adalah jualan online dan pengusaha madu. Dia mengajak
peserta PKM untuk bisa berjualan secara online. “HP yang ada di tangan kalian
itu sebenarnya adalah toko. Kalian bisa berjualan apa saja lewat HP kalian.
Apalagi kalian kuliah di Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi, sudah saatnya bisa
berjualan secara online. Nanti bisa saja ajarkan bagaimana cara jualan secara
online,” ajaknya.
Seluruh peserta PKM sangat bersemangat mengikuti setiap
materi yang disampaikan oleh dosen. Mengingat waktu terbatas, PKM harus
berakhir. “Tapi, bagian kalian yang masih belum paham soal PJJ, kalian bisa
bertanya langsung ke dosen via WA atau bertanya ke kawannya yang sudah paham.
Semoga pertemuan kita kali ini memberikan manfaatkan dan keberkahan untuk kita
semua,” harap Maza sekaligus menutup PKM. (ros)