UNU Kalbar Rehabilitasi Terumbu Karang di Pulau Lemukutan

UNU Kalbar Rehabilitasi Terumbu Karang di Pulau Lemukutan

Dahlia Wulan Sari dosen UNU Kalbar sedang melakukan rehabilitasi terumbu karang di Pulau Lemukutan

Sungai Raya
– Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Kalbar sukses melakukan pembimbingan dan rehabilitasi terumbu karang di Pulau Lemukutan, 11-13 Maret 2021. Rehabilitasi itu dilakukan dosen dari Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan (MSDP) Fakultas Pertanian. 
“Kita sukses melakukan pembimbingan dan rehabilitasi terumbu karang di Pulau Lemukutan. Rehabilitasi ini dalam rangka Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Kegiatan ini untuk pertama kali kita lakukan,” kata Ketua PKM Prodi MSDP Fakultas Pertanian UNU Kalbar, Dahlia Wulan Sari di kampusnya, Selasa (16/3/2021). 
Untuk melakukan rehabilitasi terumbu karang itu dilakukan dosen Prodi MSDP yakni Dahlia Wulan Sari, Lalu Panji Imam Agamawan, Tia Nuraya, Elliska murni Harfinda, Sigit Normagiat, dan Gigih Budhiawan Pangestu. PKM yang mereka usung bertemakan Rehabilitasi Terumbu Karang di Pulau Lemukutan. 
Kegiatan PKM ini melibatkan warga yang bersentuhan langsung dengan ekosistem terumbu karang, yaitu para pemandu wisata lokal Kampung Teluk Cina, Pulau Lemukutan. PKM dihadiri Kepala Desa Pulau Lemukutan, Ahmad Yusuf. 
“Tujuan utama pelaksanaan kegiatan ini adalah pembinaan kepada masyarakat terkait dengan upaya melestarikan ekosistem terumbu karang yang mengalami kerusakan dan pengembangan ekowisata bahari,” jelas Dahlia. 
Dosen Prodi MSDP Fakultas Pertanian UNU Kalbar saat melakukan PKM di Pulau Lemukutan

Dalam kegiatan pertemuan dengan pemandu wisata lokal disampaikan bahwa Pulau Lemukutan memiliki ekosistem pesisir yang dapat menyangga kehidupan, yaitu ekosistem terumbu karang. Pulau Lemukutan memiliki berbagai jenis karang dan ikan yang menarik dan berwarna-warni, sehingga saat ini berkembang menjadi salah satu destinasi wisata bahari Kalimantan Barat. 
“Pulau Lemukutan sudah berkembang dan bahkan telah menyediakan berbagai fasilitas penunjang giat wisata bahari. Terumbu karang di Pulau Lemukutan juga berperan dalam sektor pariwisata dan upaya konservasi pulau-pulau kecil. Namun, saat ini kondisi ekosistem terumbu karang Pulau Lemukutan sudah ada yang mengalami degdradasi, sehingga terumbu karang perlu dirawat dan juga melakukan rehabilitasi,” ungkap Dahlia. 
Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem pesisir laut tropis yang memiliki berbagai macam fungsi, baik secara fisik, biologis maupun kimiawi. Secara fisik terumbu karang dapat melindungi pantai dari abrasi dan melindungi ekosistem lamun dari sedimentasi. Fungsi biologis terumbu karang adalah sebagai tempat hidup, mencari makan, berkembang biak, pembesaran anak, berlindung dari predator bagi ikan dan biota-biota laut lainnya. 
“Secara kimiawi terumbu karang dapat berfungsi sebagai penyedia bahan baku untuk industri kosmetik dan farmasi. Ekosistem terumbu karang memiliki nilai estetika yang tinggi, sehingga dapat dikembangkan menjadi daerah wisata bahari. Dalam sektor perikanan ekosistem terumbu karang berpotensi sebagai daerah penangkapan ikan dan budidaya ikan, khususnya ikan karang,” tambah Dahlia. 
Potensi ekosistem terumbu karang perlu dikelola dengan baik dan maksimal, akan tetapi kenyataannya banyak aktifitas manusia yang menyebabkan kerusakan dalam mengeksploitasi ekosistem terumbu karang. Kerusakan terumbu karang yang diakibatkan oleh manusia adalah bersifat kronis dan tidak bersifat sementara. Dalam konteks rehabilitasi terumbu karang, Dahlia menuturkan kepada warga peserta bagaimana metode untuk rehabilitasi karang. 
“Dewasa ini banyak model-model rehabilitasi terumbu karang yang telah dikembangkan. Semuanya bertujuan untuk memperbaiki atau memulihkan kerusakan terumbu karang. Beberapa upaya yang telah diterapkan untuk rehabilitasi ekosistem terumbu karang adalah artificial reef dan transplantasi karang,” jelasnya. 
Pada kegiatan ini, tim PKM juga melakukan diskusi dengan Kepala Desa terkait dengan upaya-upaya pelestarian ekosistem Terumbu Karang Pulau Lemukutan. Berbagai pihak, baik pemerintah maupun maupun non-pemerintah telah melakukan berbagai kegiatan untuk menanggulangi masalah kerusakan terumbu karang di Pulau Lemukutan. Salah satu upaya rehabilitasi terumbu karang dan mengatasi kelangkaan sumberdaya ikan adalah dengan melakukan transplantasi karang. 
 Selain itu juga, tim PKM juga berkesampatan melakukan aksi nyata dengan melakukan transplantasi karang di lokasi transplantasi yang diinisiasi oleh PT. Pertamina (Persero) Integrated Terminal Pontianak dan Jejak Pesisir Nusantara. Kegiatan ini juga bisa diikuti oleh masyarakat umum dengan membayar secara sukarela kepada kelompok pemandu wisata lokal. (ros)