Paskah Adalah Harapan Ditengah Covid19

Paskah Adalah Harapan Ditengah Covid19

Foto: Vikjen Keuskupan Sanggau Pastor Richardus Riadi

SANGGAU - Vikjen Keuskupan Sanggau Pastor Richardus Riadi menyebutkan paskah membawa harapan bagi semua orang, karena bulan ini bersamaan dengan adanya wabah covid19 mematikan yang sedang melanda dunia termasuk Indonesia.

Pastor tegas ini menuturkan, bulan ini adalah bulan R.A Kartini yang pada waktu itu hidup di jaman yang gelap bagi kaum perempuan. Tetapi rupanya ia mempunyai keyakinan dan harapan yang kuat akan masa depan yang lebih cerah bagi kaumnya.

Habis gelap akan terbit terang. Oleh sebab itu ia tidak pernah putus asa untuk memperjuangkan keadaan yang lebih baik bagi kaum perempuan, walaupun untuk itu ia banyak mendapat tantangan.

RA Kartini sudah meninggal, tetapi semangatnya masih tetap diwarisi. Ia menjadi simbol dalam mengatasi masa gelap menuju masa terang, tetapi memiliki harapan menjadi ciri dari manusia-manusia unggul. Harapan merupakan salah satu kebajikan kristiani.

Malam Paska ini adalah malam penuh harapan. Demikianlah pesta Paska menjadi pesta harapan untuk semua. Jalan Salib, bahkan puncak Kalvari bukanlah pelabuhan akhir dari perjalanan hidup. Apa pun yang di derita, bahkan maut kematian sekalipun  adalah suatu jalan menuju kepada kejayaan dan kebangkitan. Dalam kesulitan dan penderitaan apa pun juga, akan tetap menjadi manusia yang punya harapan, itulah manusia Paska.

Merayakan Malam Paska ini dengan suasana gelap, yang melukiskan kegelapan yang menyelubungi taman Getsemani dan puncak Kalvari. Ketika lilin Paska dinyalakan, kegelapan itu mulai pelan-pelan disingkirkan. Dan sekarang dalam suasana terang lilin-lilin yang berasal dari lilin Paska, lambang Kristus sendiri, menyadarkan bahwa sedang merayakan pesta habis gelap, terbitlah terang.

"Malam ini adalah malam peneguhan untuk setiap harapan yang mulia,"tutur Pastor Richardus Riadi, Sabtu (11/4/2020).

Kegelapan akan sering menyelimuti hidup, rupanya sudah menjadi salah satu dinamika hidup ini. Sekarang pun saat merayakan paskah, kegelapan hidup melanda  manusia seantero dunia. Tidak luput  dari  kegelapan hidup, bangsa dan negara ini tengah  menghadapi cobaan berat, dan cobaan berat itu adalah  Virus Corona Covid-19 yang sudah menjadi pandemi dunia.

Wabah ini sudah melanda 209 negara. Di Indonesia, Covid-19 pun sudah menyebar di seluruh negeri dan mereka yang positif corona sudah ada di 34 provinsi lebih dari 3000an orang. Covid-19 telah menciptakan kekalutan dan kegelapan global. Virus maut ini mengguncang semua sendi kehidupan manusia. Berbagai sektor kehidupan manusia terkena dampaknya. Pandemi Covid-19 tidak saja menghantam sektor ekonomi yang dicerminkan dengan jatuhnya indeks pasar modal, tetapi juga memicu jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS seperti yang terjadi  dihari-hari terakhir ini.

Bahkan banyak anak bangsa yang kehilangan pendapatan karenanya. Tidak sedikit pula yang kehilangan nyawa sehingga membawa duka lara dan kesedihan bagi yang ditinggalkan.

Jauh sebelum masehi, kegelapan hidup akibat wabah penyakit bisa dijumpai dari kitab Perjanjian Lama. Dalam Kitab Keluaran, bab 7-12 dikisahkan, sebelum Tuhan membebaskan bangsa Israel, setelah ratusan tahun di perbudak di Mesir tulah dijatuhkan atas negeri Mesir. Tulah yang dijatuhkan setelah Raja Firaun menolak permintaan Nabi Musa untuk membebaskan Bani Israel dilukiskan sebagai cara Tuhan membebaskan umatnya, yang didahului dengan cobaan dan tantangan hidup.

Dampak sosial, budaya, politik maupun ekonominya bisa ditafsirkan kurang lebih sama seperti dampak pandemi Covid-19 yang saat ini tengah di hadapi. Saat itu Allah menunjukkan kebesarannya dengan tidak saja mendengarkan keluhan dan tangis orang tertindas. Lebih dari itu Tuhan membebaskan umatnya yang punya kerinduan besar untuk menuju dunia dan hidup baru, menuju tanah yang dijanjikan Allah, di bawah pimpinan Musa.

Kini umat katolik merayakan Paskah Kristus, suatu perayaan atas  kebangkitanNya dari kubur kematian. Kebangkitan Kristus itu juga terjadi melewati proses dari kegelapan saat ketika tengah malam Yesus ditangkap di Taman Getsemani, diadili, dijatuhi hukuman mati, hingga awan gelap yang menyelimuti Golgota saat Dia disalibkan. Lalu datanglah hari cerah saat peristiwa kebangkitan-Nya, setelah tiga hari didalam kegelapan kubur.

Sebagai manusia paskah, hendaknya senantiasa percaya bahwa Dia yang telah mengalahkan kegelapan kubur kematian akan menerangi jalan hidup ini seperti Ia menerangi kegelapan hati dan pikiran Maria Magdalena dan Maria yang lain yang  sedang berkabung lewat malaikat yang berkata: "Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya”.

Yesus yang telah wafat itu kini benar-benar hidup, hadir dan menyertai mereka. Inilah yang tersirat dari kata-kata malaikat yang menjumpai Maria Magdalena dan temannya di makam,  Ia mendahului kamu ke Galilea. Di sana kamu akan melihat Dia Dan ketika mereka pergi dari kubur, Yesus menjumpai mereka dan berkata: "Salam bagimu."

Maka ditengah situasi hidup yang serba gelap menimpa akibat covid 19 saat ini, perlu diingat bahwa Yesus yang bangkit, berarti Ia kini hidup, hadir dan menyertai, sebagaimana janji-Nya sendiri,  ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman (Mat 28:20).

"Kita hendaknya menjadi manusia Paska: optimis dan penuh harapan,"terang Pastor Richardus Riadi.

Mungkin pernah mendengar ceritera mengenai Anne Frank, seorang gadis Yahudi yang baru berumur 14 tahun, yang waktu perang dunia kedua harus bersembunyi selama 4 tahun di loteng rumah, supaya jangan sampai ditangkap dan dibunuh oleh tentara Jerman, yang sangat  anti Yahudi. Tetapi toh akhirnya dia ditangkap dan dibunuh. Tetapi selama 4 tahun bersembunyi, ia tak pernah berputus asa. Ia tetap mempunyai harapan bahwa sekali waktu kebaikan akan menang. Ia menulis dalam persembunyiannya itu sebagai berikut: Saya melihat bumi ini dihanguskan, saya mendengar bagaimana bunyi pesawat-pesawat yang membawa bencana, namun jika pada malam yang berbintang memandang langit dan menyadari semuanya ini akan lewat dan perdamaian serta kebaikan akan kembali. Seorang gadis yang penuh harapan.

"Gadis yang menghayati arti Paska yang sejati,"cerita Pastor Richardus Riadi.

Paska adalah pesta harapan. Orang yang sudah putus asa oleh peristiwa Kalvari, dengan kebangkitan Yesus, segala harapannya muncul lagi. Kristus telah bangkit. Ia telah menjadi Kristus yang jaya, Kristus yang dimuliakan. Ia telah mengatasi ruang tempat dan waktu, di luar jangkauan sejarah. Ia tak pernah bisa kalah lagi, Ia sudah menang dan jaya untuk selamanya. Amin.