Dibalik Wabah Virus Corona

Dibalik Wabah Virus Corona

Foto: Pastor Richardus Riadi

SANGGAU - Pastor Richardus Riadi menyebutkan dalam hari-hari akhir ini TUHAN ijinkan Covid-19 datang, sehingga kesulitan menimpa umat manusia dan memaksa untuk melepaskan semua kesenangan, kebanggaan dan agenda pribadi.

"Tanpa kita sadari seringkali kita menomor-sekiankan TUHAN dan lebih mengutamakan hal-hal lain melebihi hubungan kita dengan TUHAN,"tulis Pastor Richardus Riadi di media sosial facebook miliknya, dikutip Sabtu (4/4/2020).

Hari-hari ini iman kita sedang diuji dan kita dipaksa untuk menghancurkan semua "berhala" kita dan membangun hubungan dengan TUHAN dan dengan keluarga.

Yang memberhalakan "olahraga", sekarang semua stadion dipaksa tutup.

Yang memberhalakan "uang" sekarang ekonomi runtuh.

Yang memberhalakan "pekerjaan" sekarang tidak bisa pergi bekerja.

Yang memberhalakan "pergaulan" sekarang tidak bisa bertemu teman-teman.

Yang memberhalakan "pengetahuan dan kepintaran" sekarang sekolah - sekolah, seminar - seminar dan kampus tutup.

Yang memberhalakan "makan-minum" sekarang cafe dan restoran tutup.

Yang memberhalakan "pesta" sekarang kumpul-kumpul dilarang.

Yang memberhalakan "jalan-jalan atau liburan" sekarang mall,  tempat - tempat wisata tutup dan penerbangan cancel.

Yang memberhalakan "bentuk tubuh" sekarang salon kecantikan dan tempat - tempat gym tutup.

Yang memberhalakan "pelayanan dan gedung gereja yang megah" sekarang pertemuan ibadah dilarang dan "harus live streaming".

Yang malas "pulang ke rumah" dan "suka kesal dengan suami/istri/anak/orang tua" sekarang setiap hari siang-malam harus berkumpul dengan keluarga.

"Tuhan itu baik, tidak merancang kita untuk hancur,"tulis Pastor Richardus Riadi.

Ia menambahkan, di tengah-tengah situasi sulit ini Tuhan ingin kita kembali bersekutu dengan NYA  melebihi apapun dan DIA ingin kita mengetahui bahwa DIA sedang bekerja dan memulai musim yang baru bagi anak-anak NYA.

Lepaskan yang lain, temui DIA dalam tempat rahasia NYA dan dapatkan hati NYA.
TUHAN memberkati.