Pemuda Katolik Tolak Intoleransi di Indonesia

Pemuda Katolik Tolak Intoleransi di Indonesia

Editor: Firmus
Sumber : Alfonsus B. Say dan Bondan Wicaksono.
JAKARTA – Pengurus Pusat Pemuda Katolik yang dipimpin oleh Ketum PP Pemuda Katolik, dr. Karolin Margret Natasa melakukan pertemuan audiensi ke Wakil Mentri Agama Zainut Tauhid Sa’adi di ruang Wamen Kementerian Agama di Jakarta (12/2/2020).
Dalam pertemuan tersebut hadir Wasekjend PP Pemuda Katolik yang juga Ketua Komda DKI Jakarta Bondan Wicaksono, Ketua Lembaga Hubungan Antar Alumni PP Pemuda Katolik Alfonsus Beo Say dan Ketua Komcab Kabupaten Karimun Vadarones Purba.
Dalam pertemuan yang hangat antara pemerintah dan organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan merupakan simbol kemitraan yang positif dalam menghadapi dan mengatasi bersama isu-isu terkini yang berkembang di masyarakat dan bangsa.
Beberapa persoalan yang disampaikan oleh Ketua Umum PP Pemuda Katolik dr. Karolin Margaret Natasa yang juga Bupati Kabupaten Landak.
Mengenai permasalahan penolakan pembangunan Gereja Karimun di Kepulauan Riau. Pengurus Pusat Pemuda Katolik memiliki perhatian yang serius terhadap penyelesaian yang bisa diterima oleh berbagai pihak. Pemuda Katolik juga telah melakukan pendampingan terkait proses pembagunan gereja tersebut melalui para kader dan Pengurus Komisariat Cabang Kabupaten Karimun Komda Kepulauan Riau.
Pemuda Katolik bersikap tegas untuk menolak adanya upaya gerakan intoleransi yang ada di karimun dan juga berbagai wilayah di berbagai daerah seluruh indonesia karena itu dapat memecah belah kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Negara harus hadir dan konstitusi menjamin adanya kebebasan dalam hidup beragama di Republik Indonesia,”ujar Ketua Umum dr. Karolin Margret Natasa yang juga Bupati Landak Kalimantan Barat.
Dalam kesempatan tersebut juga Ketua Umum menyampaikan apresiasinya terhadap Kementerian Agama sebagai institusi pemerintah yang memfasilitasi agama-agama di indonesia salah satunya terkait Pembinaan di lingkungan Dirjen Bimas Katolik yang saat ini sudah ada PLT yang telah ditunjuk dan meminta kepada Kementerian agama untuk dapat memperhatikan pembinaan para ASN di Dirjen Bimas Katolik dan seluruh Kakanwil di berbagai daerah seluruh Indonesia.
Harapanya semakin banyak ASN beragama katolik yang memiliki jenjang karir yang terpadu dalam membantu dan menunjang kinerja kerja pemerintah khususnya di lingkungan Kementerian Agama RI.
Wakil Mentri Agama Zainut Tauhid Sa’adi menyampaikan terimakasih atas silahturahmi dan kunjungan persaudaraan ini. Kementerian Agama berkomitmen untuk memiliki perhatian yang serius terhadap penyelesaian yang dapat di terima para pihak yang bertentangan.
“Kami terus melakukan mediasi yang intensif demi memperoleh titik temu setiap perbedaan, sambil tetap menghormati proses pengadilan TUN yang sedang berjalan,”tuturnya.
Sebagai Wakil Ketua Umum MUI, berupaya mensinergikan dan mendorong keterlibatan yang positif dari MUI Provinsi Kepri dalam penyelesaian permasalahan ini.
Mengenai jenjang karir pejabat di Bimas Katolik, Kementerian Agama selalu mendengar dan berupaya merespon dengan cepat dan tepat setiap aspirasi dari masyarakat, dengan tetap mempertimbangkan seluruh regulasi yang ada dan juga berkomitmen dalam membangun pembinaan seluruh ASN di lingkungan Kementerian Agama.
Problematika hubungan antar umat beragama memang hal yang sensitif, karena beragamnya karakter pemeluk agama di setiap agama, serta bervariasinya distribusi pemeluk agama di Indonesia yang menimbulkan adanya minoritas dan mayoritas di suatu daerah.
“Apa yang dialami mayoritas pemeluk suatu agama di daerah tertentu kadang di alami pula saat mereka menjadi minoritas di daerah lain. Begitu juga sebaliknya,’’ujar Zainut Tauhid Sa’adi yang pernah 4 Periode menjadi Anggota DPR RI dan Mantan Ketua Umum 2 Periode di IPPNU ini.
Kesabaran setiap pihak dalam melakukan dialog inklusif dengan semangat kekeluargaan sebagai satu bangsa adalah praktik terbaik. Sekaligus wujud eksistensial Negara dalam menjaga dan merawat kerukunan umat beragama di Indonesia. Sebagaimana Bangsa ini telah membuktikan dari banyaknya catatan riwayat keberhasilan masa lalu dalam penyelesaian konflik-konflik antar umat beragama dengan menggunakan jalan musyawarah mufakat yang merupakan karakter khas bangsa yang senantiasa mengutamakan kesesuaian, kesamaan, dan kesepakatan, dengan menolak pendekatan kekerasan.
Dalam pertemuan tersebut PP Pemuda Katolik juga menyampaikan secara garis besar Organisasi Pemuda Katolik selama 75 Tahun Pemuda Katolik berkiprah di indonesia belalui berbagai program dan karya nyata serta kaderisasi yang terus dilakukan untuk menjadi Pemuda Katolik yang memiliki banyak kontribusi pada masyarakat dan bangsa.
Dalam kesempatan tersebut pula Pemuda Katolik akan menyelenggarakan Rapimnas I di Riau pada tanggal 8-10 Mei 2020 dengan tema “Menciptakan Pemuda Katolik yang Unggul Untuk Indonesia Maju” serta menentukan langkah dan kebijakan stategis pemuda Katolik yang tersebar di seluruh Indonesia.